/script> Mengendalikan Naluri Seksual | Islamic's Teens

Wednesday, November 21, 2012

Mengendalikan Naluri Seksual



Di tengah arus kehidupan yang makin liberal, tidak bisa dihindari adanya rangsangan terhadap naluri seksual yang sedemikian subur. Tayangan mesum kita jumpai dimana-mana. VCD/DVD porno laris manis terjual di jalanan, mal dan tempat-tempat umum lainnya. Banyak perempuan biasa berpakaian seronok mengumbar aurat di depan umum, dll.
Saat ini, para pemuda harus menghadapi kenyataan bahwa energi yang semestinya mereka fokuskan untuk berkarya dan berprestasi terpaksa harus teralihkan untuk menahan gejolak syahwat yang berpeluang muncul setiap saat. Kecanggihan teknologi memberi fasilitas untuk berkomunikasi dengan siapapun, termasuk dalam mengungkapkan rasa dan gejolak ini kepada lawan jenisnya. Tak jarang komunikasi lewat HP atau dunia maya berlanjut pula pada pertemuan hingga mengarah pada kedekatan fisik dan penyaluran kebutuhan seksual. Inilah yang sering diartikan oleh sebagian masyarakat dengan istilah “pacaran”.
Dapat dimaklumi jika tantangan yang dihadapi para Ibu dalam mendidik anak saat ini sangatlah berat. Seorang Ibu dituntut untuk dapat memahami karakteristik dari setiap naluri, termasuk naluri seksual, berikut tahapan kemunculannya pada diri anak dan cara pengendaliannya menurut Islam. Seorang Ibu juga harus dapat mengikuti perkembangan zaman dan teknologi agar dapat mengontrol lingkup pergaulan anak hingga dapat mendeteksi seawal mungkin jika sang anak mulai berkomunikasi dengan lawan jenisnya, semisal melaluihandphone atau facebook.
Hal terpenting adalah penanaman nilai-nilai agama yang kuat dalam keluarga serta komunikasi yang lancar antara anak dan orangtua hingga tak ada masalah anak yang tidak diketahui oleh ibunya. Anak juga harus dapat merasakan kenyamanan dan kepuasan manakala “curhat” kepada ibunya, tidak malu ataupun takut saat mengungkapkan setiap gejolak perasaan yang dialaminya terhadap lawan jenis. Sang anak percaya bahwa ibunya mampu menjawab segala kegalauan dan memberinya solusi yang bijak dan sesuai dengan tuntunan Islam. Inilah yang menumbuhkan kepribadian Islam anak; perkembangan naluri-nalurinya senantiasa sejalan dengan perkembangan pemikirannya. Ibulah yang paling memegang peranan dalam hal ini.
Berikut langkah dan tips yang bisa dilakukan ibu dalam mengawal perkembangan naluri seksual anak, terutama agar anak bisa dicegah dari upaya berpacaran:
Pertama: Perkuat akidah anak dengan
mengajak berpikir tentang kehidupan, tujuan Allah SWT menciptakan manusia, informasi tentang karakteristik manusia, cara pemenuhan potensi hidup manusia menurut Islam serta akibat pemenuhan yang tidak sesuai dengan aturan Allah SWT; batasan pergaulan di dalam Islam seperti keharusan untuk menundukkan pandangan, menjaga aurat, tidak ber-khalwat, dll. Hal ini dilakukan dalam rangka membentuk standarisasi Islam dan membina pemikiran anak dalam menyikapi kemunculan naluri seksual.
Kedua: Buatlah suasana rumah dalam nuansa ibadah yang kuat dan saling beramar makruf nahi mungkar antaranggota keluarga. Biasakan melakukan qiyamul lail, tadarus al-Quran dan shaum sunnah bersama guna memperkuat hubungan dengan Allah SWT hingga muncul pengawasan diri yang selalu melekat.
Ketiga: Ajaklah anak berpikir tentang masa depan dan cita-citanya; juga membuat langkah serta target-target untuk mencapai cita-cita tersebut. Cara ini dimaksudkan agar anak mampu mendeteksi hal-hal yang dapat mendukung atau bahkan menghambat cita-citanya, termasuk dapat memposisikan kemunculan naluri seksual berkaitan dengan cita-citanya ini.
Ketiga: Libatkan anak dalam aktivitas diskusi yang mengasah kemampuan berpikirnya, merangsang kepekaannya terhadap lingkungan dan belajar memecahkan persoalan masyarakat menurut Islam, khususnya yang dihadapi oleh remaja. Latihan ini akan membantu mereka saat mereka sendiri menghadapi masalah yang sama.
Keempat: Tumbuhkan jiwa kepemimpinan-nya dengan aktif berorganisasi; beri motivasi untuk selalu berprestasi, berkarya dan maju. Juga dapat dilakukan dengan memberi contoh apa yang dihasilkan oleh para sahabat Rasul, ulama dan ilmuwan Muslim dalam usia muda. Harapannya, anak akan memiliki figur yang selalu menjadi panutannya.
Kelima: Penuhi anak dengan kasih sayang dan perhatian dari orangtua dan saudara sebagai bentuk lain dari penyaluran naluri seksual sehingga dapat meminimalkan kemunculan naluri terhadap lawan jenis pada usia yang lebih cepat.
Keenam: Biasakan untuk terus berkomuni-kasi dengan anak, tidak menganggap tabu untuk membahas seputar masalah naluri jenis ini. Bila perlu berilah contoh langsung bagaimana secara praktis pengalaman-pengalaman dalam mengendalikan naluri seksual dalam usia yang relevan.
Demikian hal yang bisa dilakukan ibu dalam menjalankan kewajibannya, membentuk kepribadian islami anak. Dengan itu, setiap perkembangan nalurinya (nafsiyah) akan selalu dapat dipecahkan sesuai dengan taraf pemikiran islamnya (aqliyah). Tentu saja tukar pengalaman akan sangat membantu kretivitas ibu untuk mencari cara yang tepat dengan menghadapi berbagai karakter anak. Semoga Allah SWT akan selalu memudahkan setiap usaha kita. Amin. []

Sumber: http://hizbut-tahrir.or.id/2010/02/09/mencegah-remaja-pacaran/

0 comments:

Post a Comment

KOMENTAR BLOG REMAJA ISLAM INDONESIA

 
Description: Rating: 4.5 Reviewer: - ItemReviewed: