/script> Remaja dan Karya | Islamic's Teens

Monday, December 3, 2012

Remaja dan Karya


Bagi remaja, berkarya harus dijadikan satu tradisi, kebiasaan dan kelaziman. Ada banyak jenis kegiatan berkarya bisa dilakukan oleh remaja. Remaja harus membiasakan diri dengan melakukan latihan mencatat. Namun catatan harus dikembangkan lagi supaya bukan hanya mencatat tentang orang tetapi lebih dituntut ialah memikirkan idea sendiri. Di sinilah kegiatan berkarya itu lahir.

Pertama, remaja harus rajin membaca, bergaul dan berkomunikasi dengan orang atau pihak lain. Melanjutkan pembacaan, pergaulan dan perhubungan banyak ilham dan isi-isi karya boleh diketengahkan. Para remaja harus memiliki sifat peka, sensitif, keinginan ambil tahu dan perspektif terhadap area sekitarnya, analisis terhadap apa yang terjadi dan berjiwa kritis terhadap pandangan dan pendapat. Cara begini menjadikan pemikiran berkembang dan kematangan berfikir berlaku.

Kedua, remaja harus menjadi seorang pendengar yang tekun dan pencatat yang baik. Kita sering mendengar orang berceramah tetapi jarang di kalangan remaja mengambil catatan, nota atau isi-isi penting. Biasanya kita hanya mendengar begitu saja. Jadikan suatu kegiatan bila kita mendengar ceramah, kita bawa catatan untuk menulis apa yang diceramahkan.

Mungkin materi yang disampaikan oleh pembicara merupakan sesuatu yang baru. Remaja harus mengolah dan menulisnya yang awalnya hanya dalam bentuk yang berlainan supaya apabila diterbitkan atau di sampaikan akan memberi manfaat kepada............. orang lain. Orang-orang Barat amat senang membuat catatan, Tradisi ini amat berguna menjadikan mereka catatan zaman dan peristiwa untuk dianalisis, direnung dan dipelajari oleh generasi mendatang.

Ketiga, para remaja yang memiliki bakat sebagai penulis kreatif, pelukis, penggubah maupun tulisan yang bukan kreatif harus menjadikan berkarya sebagai penyaluran bakatnya.

Karya-karya yang baik dan berkualiti bisa memberikan ilmu, maklumat, pengalaman dan teladan malah ilham kepada remaja menghasilkan karya-karya yang bermutu dan sekaligus dapat menyampaikan risalah tertentu dalam karyanya supaya pembaca dapat menikmati perspektif yang ingin dibawanya.

Alam yang luas ini adalah sumber yang maha kaya bagi remaja untuk berfikir, mengolah pemikiran dan menghasilkan karya. Alam ini dengan segala isi, peristiwa dan kejadiannya memberikan iktibar yang banyak. Para remaja yang mempunyai daya kreatif yang tinggi bisa mengolahnya dalam bahasa dan sastera yang indah, dalam lukisan dan candaan yang menarik, dalam lirik puisi dan lagu yang memikat dengan maksud bahawa sesuatu yang dihasilkan itu semuanya mempunyai hikmah yang tersendiri di kalangan mereka yang mau berfikir.

Waktu membaca judul di atas, apa yang kalian pikirkan pertama kali? Bekerja? Melakukan sesuatu untuk menghasilkan uang?

Berkarya bisa dimulai sedini mungkin. Berkarya tidak hanya untuk orang dewasa. Remaja seperti kita pun sudah dapat belajar untuk berkarya. Contohnya, pelajar SMA yang berhasil dalam Olimpiade Internasional, band anak muda, remaja yang membuat karya yang dapat dikonsumsi seperti tas, kalung, pakaian; intinya dapat menghasilkan sesuatu, berupa uang atau nama baik dan predikat.

Ada baiknya kita melihat kesuksesan para remaja yang berkarya di negara lain. India, misalnya. Para remajanya mencetak prestasi dalam bidang perfilman. Mereka menghasilkan 877 film dan 1.177 film pendek tahun 2003. Hebatnya, film India diperkirakan menarik penonton sebanyak 3,6 miliar orang per tahun, atau satu miliar orang lebih banyak dari film produksi Hollywood.

Kehadiran bakat generasi muda semakin mengangkat nama Indonesia yang sering mendapat predikat negatif. Banyak remaja Indonesia turut mengharumkan nama bangsa di mata internasional dengan prestasi yang didapatnya, seperti Masruri yang telah menjuarai lomba catur tingkat ASEAN tahun 2007 dan termasuk 10 besar pecatur cilik dunia.

Intinya berkarya yang baik adalah di mana karya tersebut dapat membantu orang lain dan bisa membuat diri menjadi lebih berkembang. Berkarya tidak selalu menghasilkan uang. Berkarya pada usia muda sebaiknya lebih merujuk pada tujuan untuk menambah wawasan dan mengembangkan diri.


Keuntungan:
  1. Mengembangkan minat dan bakat melalui karya yang dibuat.
  2. Memperluas relasi dan dikenal banyak orang.
  3. Menambah nilai-nilai kehidupan selama berkarya seperti mengenal macam- macam pribadi  orang, kerja sama, dan lainnya.
  4. Menambah pengalaman yang menjadikan kita lebih matang, seperti kata pepatah      "Experience is the best teacher ever!"
  5. Karya yang bersifat komersil akan menambah uang jajan, syukur-syukur dapat dijadikan penghasilan.
  6. Dengan bermodalkan relasi dan prestasi yang banyak, mempermudah kita mendapatkanlowongan kerja.
Kerugian:
  1.  Terlalu sibuk berkarya akan mengganggu kegiatan-kegiatan yang lain.
  2. Apabila manajemen waktu buruk, akan memengaruhi prestasi belajar sehingga dapat menurun.
  3. Tidak menutup kemungkinan selama berkarya akan masuk pengaruh- pengaruh negatif, seperti menjadi malas sekolah karena merasa sudah hebat atau sudah dapat mencari uang sendiri.
  4. Mayoritas, kesuksesan dalam berkarya baik secara langsung maupun tak langsung akan menyebabkan kita terbuai dalam kesenangan semata sehingga kita cenderung lupa akan tugas pokok kita, yaitu belajar.

PENUTUP
Sesungguhnya memang diri sendiri itulah pelindung bagi diri sendiri. Suka dan duka yang kita alami adalah hasil perbuatan kita sendiri. Sebab, oleh diri sendiri kejahatan dilakukan; oleh diri sendiri pula kejahatan dapat dihindarkan. Oleh karena itumembiasakan diri untuk berkarya diharapkan anak akan dapat membawa diri dan menjaga dirinya sendiri agar dapat tercapai kebahagiaan. Kebahagiaan bagi dirinya sendiri. Kebahagiaan bagi orangtuanya. Kebahagiaan bagi lingkungannya.

0 comments:

Post a Comment

KOMENTAR BLOG REMAJA ISLAM INDONESIA

 
Description: Rating: 4.5 Reviewer: - ItemReviewed: